3 Zat Berbahaya dalam Kosmetik

3 Zat Berbahaya dalam Kosmetik

DOKTERCANTIK.COM – Seperti yang kita tau, kosmetik menjadi peralatan wajib bagi setiap wanita. Bahkan, tidak jarang peralatan ini dibawa kemanapun mereka pergi agar penampilan tetap terjaga. Meski kosmetik mampu membuat kamu tampil lebih percaya diri, namun ada baiknya tetap hati-hati dalam memilih sebuah produk kosmetik.

 

Pasalnya, pada zaman sekarang ini pada produsen nakal banyak memasukkan zat kimia berbahaya ke dalam produk kosmetik demi mendapatkan keuntungan yang besar. Padahal, jika zat kimia berbahaya ini meresap dan masuk ke dalam tubuh, maka ia bisa menimbulkan efek yang berbahaya baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

Tidak hanya sebatas alergi kosmetik semata, tetapi penyakit paling berbahaya seperti halnya kanker bisa didapatkan karena terus-menerus memakai kosmetik yang mengandung zat berbahaya tersebut.

Untuk itu, ada baiknya kamu kenal dengan 3 zat berbahaya yang sering ditemukan dalam kosmetik berikut ini:

Merkuri

Merkuri atau air raksa merupakan bahan kimia berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam produk kosmetik. Tapi pada kenyataanya, zat yang bersifat karsinogenik ini masih sering ditemukan oleh BPOM dalam kosmetik.

TERKAIT:  Daftar 17 Kosmetik Berbahaya Temuan BPOM

Zat ini sering dimasukkan dalam produk pemutih dan pencerah kulit. Semakin banyak merkuri di dalamnya, maka biasanya dia akan semakin cepat memutihkan kulit. Memang, pemutih yang mengandung merkuri bisa membuat kulit menjadi lebih putih secara instan, tapi bahayanya juga bisa dirasakan hanya dalam pemakaian beberapa kali saja.

Gejala awal yang sering di alami karena kosmetik merkuri yaitu kulit terasa panas dan perih terkena cahaya matahari, gatal, iritasi kulit, kulit kemerahan, bintik-bintik hitam pada kulit, dan beberapa masalah kulit lainnya. Kosmetik yang mengandung merkuri biasanya memiliki bau yang agak keras, warna mengkilat, dan menimbulkan rasa gatal dan perih setelah menggunakannya.

Phthalates (Dibutylphthalate)

Zat kimia ini sering juga ditemukan dalam produk kosmetik, terlebih produk perawatan kulit. Hal ini disebabkan karena zat ini bisa membantu kulit agar bisa menyerap produk kosmetik tersebut dengan baik. Tapi sayangnya, bahan yang sering digunakan untuk pembuatan botol air ini ternyata tidak begitu baik bagi kesehatan tubuh.

TERKAIT:  Sabun Pepaya yang Kaya Manfaat

Bahan ini bisa menggganggu endokrin dan hormon alami dalam tubuh seperti misalnya estrogen. Selain itu, zat ini juga memperbesar resiko obesitas abdominal dan resistensi insulin yang menyebabkan masalah pada kesuburan. Zat ini ternyata juga telah diklasifikasikan oleh US Environmental Protection Agency sebagai bahan yang bisa menyebabkan kanker.

Rhodamin B

Rhodamin B merupakan zat pewarna yang juga sering dimasukkan dalam kosmetik. Pewarna ini sering sekali digunakan pada produk kosmetik bewarna seperti lipstik misalnya. Jika zat ini menyerap ke kulit, maka ia bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Untuk pemakaian jangka panjang, zat yang bersifat karsinogenik ini akan menumpuk dan memicu penyakit berbahaya seperti kanker. Selain dalam kosmetik, ada baiknya kamu juga waspada terhadap makanan yang mengandung zat pewarna ini. Karena pada kenyataanya, zat pewarna ini justru lebih banyak digunakan pada makanan.

TERKAIT:  4 Manfaat Apel Untuk Kecantikan Wanita

**

Sebelum membeli suatu produk kosmetik tertentu, maka lihatlah komposisi di kemasan tersebut. Hal ini berguna agar setidaknya kamu tau apa saja bahan-bahan yang digunakan di dalamnya.

Lihat juga apakah kosmetik tersebut mendapatkan ijin edar atau tidak. Selain itu, ada baiknya jangan tergiur dengan harga yang sangat murah tetapi hasilnya sangat instan. Biasanya, jika hasilnya sangat instan, maka kandungan zat kimia di dalamnya semakin banyak. Yang jelas, pertimbangkan apakah kosmetik tersebut berkualitas atau tidak.

Jika kamu mendapatkan gejala seperti gatal-gatal, kemerahan, atau bahkan membengkak setelah memakai produk kosmetik tertentu, maka ada baiknya langsung menghentikan pemakaian. Bisa jadi alergi ini disebabkan karena kandungan kimia berbahaya yang ada di dalamnya atau memang kulit kamu yang alergi dengan bahan di dalamnya.