DOKTERCANTIK.COM – Tato merupakan salah satu seni pada kulit yang lagi trend dari beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya lelaki, tetapi kaum hawa ternyata juga suka memakai tato ini. Sebagian orang menganggap dengan bertato mereka bisa terlihat lebih manis dan cantik.
Sebagian yang lainnya menganggap tato bisa membuatnya terlihat dewasa. Dan, sebagian yang lain lagi menganggap tato bisa membuatnya tampak lebih sangar sehingga ditakuti banyak orang. Dengan kata lain, secara umum, pemakaian tato bagi sebagian orang bisa membuatnya tampil percaya diri.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, tato termasuk salah satu teknik seni dengan menjadikan kulit sebagai medianya. Yaitu dengan melukiskan motif dengan sebuah alat tertentu dan tinta pada bagian kulit tangan, lengan, leher, kaki, dan berbagai bagian tubuh lain sesuai keinginan si pemakainya.
Lalu, di balik manfaatnya yang bisa mendongkrak rasa percaya diri tersebut, apakah tato beresiko buruk pada kecantikan kulit? Ya. Pemakaian tato, baik tato asli atau tato temporer henna bisa mengundang resiko buruk pada kulit, bahkan terkadang juga bagi tubuh.
Bahaya Tato Bagi Kesehatan Kulit
Lalu, apa saja resiko dan bahaya tato bagi kulit? Simak ulasannya.
Ruam dan Infeksi
Salah satu masalah kulit yang sering terjadi akibat pemakaian tato yaitu terjadinya ruam dan infeksi pada lokasi tato. Orang yang menderita kulit sensitif dirasa paling rentan terkena ruam dan infeksi kulit meskipun mereka tidak memakai tato permanen.
Infeksi akibat tato ini bisa timbul dengan gejala memerah, gatal, dan luka. Selain itu, infeksi agak berat juga bisa mengeluarkan cairan dan nanah.
Infeksi ini akan semakin parah manakala orang tersebut menderita diabetes dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Bahkan, infeksi ini bisa menyebar dan mempengaruhi organ lain seperti tulang dan sendi.
Peralatan Tidak Bersih
Penyebab timbulnya infeksi dan ruam pada kulit karena peralatan yang tidak bersih. Kita tahu bahwa peralatan tersebut langsung ditorehkan pada kulit.
Nah, jika peralatan tersebut tidak steril, maka kuman dan bakteri akan dengan mudahnya masuk ke dalam kulit. Inilah yang akhirnya membuat infeksi pada bagian kulit yang di tato tersebut.
Bakteri pada Tinta Tato
Tinta tato pun memiliki peran dalam membuat infeksi ini. Tinta tato sering sekali mengandung bakteri tertentu, apalagi jika dicampur dengan air yang tidak bersih.
Seperti dilansir dari kaskus.co.id, pada tahun 2011 lalu peneliti Denmark meneliti 58 botol tinta tato yang dibuat di Amerika dan Inggris Raya. Hasilnya, mereka menemukan 10 % dari botol yang masih bersegel tersebut tidak steril dan mengandung bakteri.
Hal ini menyiratkan bahwa masih banyak tinta tato tidak steril, apalagi di salon tato yang hanya mengutamakan uang semata.
Beberapa bakteri ataupun virus yang sering ditemukan pada tato dan menjadi penyebab infeksi kulit yaitu bakteri mycobacterium leprae, staphylococcus, virus herpes simples, serta bakteri mikrobakterium atipik.
Risiko Penyakit Serius Lainnya
Selain infeksi, ada sejumlah deretan penyakit serius lain seperti sifilis, kusta, hepatitis dan HIV AIDS yang bisa diakibatkan oleh pemakaian tato ini. Hal ini disebabkan karena menggunakan jarum bekas dan tidak steril dari orang yang mengidap penyakit tersebut.
Untuk Anda yang ingin kulit mulus, ada baiknya juga berhati-hati. Karena, tato permanen pada akhirnya bisa membuat kulit menjadi kasar dan tidak rata akibat infeksi dan luka.
Jika suatu saat Anda ingin menghilangkan tato permanen ini, maka kulit Anda tetap tidak akan mulus seperti semula. Bahkan, tidak jarang tato menimbulkan gundukan-gundukan kecil pada bagian kulit yang di tato.
***
Anda sudah paham kalau tato memiliki manfat besar untuk membuat penampilan lebih percaya diri. Di sisi lain, Anda juga paham kalau ada sederetan resiko yang tidak mustahil timbul karena tato ini.
Nah, pada akhirnya kembali lagi kepada diri masing-masing. Sekarang Anda bisa mempertimbangkan sendiri apakah Anda ingin bertato atau tidak ya ladies.