Apabila Anda mengalami bersin-bersin secara berulang, hidung tersumbat atau mata gatal dan berair, jangan anggap flu biasa.
Gejala-gejala tersebut bisa jadi adalah penyakit rhinitis alergi. Apakah perbedaan antara rhinitis alergi dengan flu?
Penyakit flu disebabkan oleh virus, sedangkan rhinitis alergi disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap zat-zat tertentu atau yang biasa disebut dengan allergen yang berasal dari luar tubuh.
Penyakit ini juga biasanya disebut dengan nama hay fever. Memang penyakit ini bukanlah penyakit yang berbahaya, namun penderitanya akan merasakan ketidaknyamana akibat gejala dan keluhan yang selalu saja berulang.
Tubuh seseorang yang menderita penyakit rinitis akan melepaskan histamin ketika terkena oleh allergen atau zat-zat tertentu yang berasal dari luar yang bisa memicu rinitis.
Dengan terlepasnya histamin, maka berbagai macam reaksi alergi akan timbul, misalnya hidung meler, sinus yang tersumbat, mata gatal, hidung gatal, tenggorokan gatal, bersin yang berulang-ulang dengan cukup keras atau langit-langit mulut yang gatal.
Gejala rhinitis terbagi menjadi dua, ada gejala ringan dan gejala yang berat. Pada penderita yang memiliki gejala yang cukup ringan, biasanya tidak ada gangguan ketika menjalani aktivitasnya sehari-hari. Sebaliknya, pada penderita yang memiliki gejala yang berat, reaksi alergi yang cukup hebat dikhawatirkan akan memicu terjadinya serangan berupa penyakit asma.
Allergen atau zat-zat tertentu yang berasal dari luar tubuh merupakan penyebab timbulnya rhinitis alergi. Selain itu, ada juga faktor eksternal lainnya yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit rhinitis alergi, misalnya polusi dan perubahan iklim.
Tak hanya faktor eksternal, faktor internal juga mempengaruhi dalam timbulnya penyakit tersebut. Misalnya saja kondisi psikologis seseorang, faktor genetik, ketidakstabilan hormon seseorang ketika dalam masa kehamilan dan konsumsi pil KB.
MENGATASI RINITIS ALERGI
Satu hal yang perlu kita pahami bahwa alergi adalah jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Meskipun tidak bisa disembuhkan, Anda bisa mengurangi tingkat kekambuhannya dan mengendalikan berbagai macam gejala-gejalanya.
Bagi Anda yang merasa memiliki penyakit rhinitis alergi, Anda harus mencari tahu zat-zat apa saja yang dapat memicu terjadinya serangan rhinitis pada diri Anda. Setelah mengetahuinya, berusalah untuk menghindari zat-zat tersebut.
Agar membantu Anda dalam mengidentifikasi penyakit-penyakit tersebut, Anda bisa melakukannya dengan cara melakukan pemeriksaan ke dokter. Saat melakukan pemeriksaan, dokter mungkin akan menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Misalnya riwayat medis Anda dan keluarga, termasuk juga tanda-tanda ataupun gejala yang pernah Anda alami selama beberapa kurun waktu tersebut.
Untuk mendapatkan petunjuk tambahan dalam mencari solusi dari penyakit rhinitis tersebut, Anda bisa melukan pemeriksaan fisik. Biasanya, seorang dokter akan merekomendasikan pemeriksaan kepada seseorang berupa pengujian kulit terdapat bahan-bahan yang memiliki kemungkinan dapat memicul alergi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara tes tusuk kulit atau skin prick test. Dengan melakukan pemeriksaan ini, tidak hanya jenis allergen yang haru dihindari yang Anda ketahui, pemeriksaan ini juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk pemberian imunoterapi.
Dalam waktu yang cukup cepat, yaitu 20 menit seorang pasien akan selesai dalam pemeriksaan tersebut, termasuk penjelasan dari dokter yang memeriksanya. Namun, ada juga jenis pemeriksaan lainnya yang memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi.
Radio allergo sorbent test (RAST) adalah salah suatu jenis pemeriksaan yang berguna untuk mengukur respon sistem kekebalan tubuh terhadap allergen tertentu.
Sayangnya, pemeriksaan RAST tersebut bisa dibilang cukup mahal dan tergolong rumit jika dibandingkan dengan pemeriksaan skin prick test. Mengapa? Karena pasien harus mengeluarkan uang sejumlah 350,000 rupiah hingga 450,000 rupiah untuk satu jenis allergen saja.