DOKTERCANTIK.COM – Mungkin sebagian besar dari Anda telah melakukan olahraga yang tepat serta menjaga pola makan demi menurunkan berat badan. Bahkan tak jarang ada yang mengkonsumsi suplemen atau makanan khusus yang ditujukan bagi pelaku diet.
Tapi pada kenyataannya dalam jangka waktu tertentu berat badan Anda tak kunjung menunjukkan penurunan yang signifikan, bahkan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan banyak makanan diet dikemas dalam lemak dan kalori tersembunyi, dan berkontribusi untuk penimbunan gula, penipisan energi dan kenaikan berat badan jangka panjang.
Sereal yang Terbuat dari Gandum Olahan
Sereal gandum merupakan salah satu sumber terkaya dari gula tambahan. Produk ini juga mengandung karbohidrat olahan yang terurai menjadi gula dalam darah kita. Hal ini menyebabkan kelebihan gula dalam aliran darah.
Tubuh kita menggunakan banyak gula untuk diubah menjadi energi, dan menyimpan sisanya sebagai lemak di paha, pinggul dan pinggang. Selanjutnya, ketika darah mulai kembali membutuhkan asupan gula, Anda akan merasa lapar dan lelah lagi, jadi Anda akan makan lebih banyak makanan.
Sebuah studi tahun 2003 yang dilakukan pada perawat wanita Amerika melaporkan bahwa makanan dari biji-bijian utuh meningkatkan berat badan sedangkan makanan olahan gandum menurunkan berat badan. Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Sangat penting untuk membedakan antara sereal gandum dengan sereal gandum olahan, untuk membantu penurunan berat badan dengan mengatur pencernaan dan menjaga perut merasa kenyang lebih lama.
Diet Soda
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengganti soda biasa dengan soda diet dengan pemanis buatan tidak benar-benar membantu dalam penurunan berat badan.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society mencatat bahwa orang yang minum diet soda mengalami peningkatan sekitar tiga kali lipat lemak perut lebih dari sembilan tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Karena pemanis buatan yang tidak dicerna dengan cara seperti mencerna gula biasa, gula ini akan terjebak dalam usus kita dan mengubah perilaku bakteri di dalam usus . Ini menyebabkan intoleransi glukosa, yang mengarah ke lonjakan gula darah.
Makanan dengan Label Bebas Gluten
Makanan bebas gluten telah menjadi populer sebagai makanan untuk penurunan berat badan. Menurut sebuah laporan pada tahun 2013 oleh NPD, sepertiga dari penduduk Amerika sedang mencoba untuk mengurangi berat badan dengan makanan jenis ini.
Namun, hanya orang dengan penyakit celiac yang membutuhkan makanan bebas gluten. Hal ini menyebabkan kenaikan berat badan pada orang lain.
Serat dan protein gluten menyediakan energi jangka panjang dan membuat kita kenyang lebih lama, sehingga mencegah mengemil yang tidak perlu. Seluruh biji-bijian seperti quinoa, rye dan barley mengandung campuran yang sehat karbohidrat yang mengatur gula darah. Ini menghambat kelebihan gula dari konversi ke lemak tubuh.
Makanan bebas gluten, di sisi lain, kemungkinan berisi gula yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa yang menyebabkan lonjakan gula darah, yang menyebabkan kelebihan lemak. Hal ini juga mengandung kurang serat, meninggalkan rasa lapar setelah selesai makan dan akhirnya akan mengarah Anda makan lebih banyak.
Salad Dressing Berlabel Bebas Lemak
Dikemas dengan vitamin, nutrisi, mineral, serat dan antioksidan, salad hijau sangat sehat. Namun, untuk memperkaya rasanya, banyak dari kita menambahkan salad dressing bebas lemak yang dijual di pasaran.
Karena salad dressing ini tanpa lemak, maka zat lain ditambahkan untuk menyeimbangkan ketebalan dan meningkatkan rasanya. Salah satu bahan yang paling berbahaya di produk bebas lemak seperti salad dressing adalah gula fruktosa, yang cepatdisimpan sebagai lemak dalam tubuh kita.
Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Investigation mencatat bahwa relawan yang mengonsumsi makanan tinggi fruktosa mengalami penumpukan lemak di sekitar area perut mereka. Peserta juga menunjukkan peningkatan adipositas viseral dan lipid dan penurunan sensitivitas insulin pada orang yang kelebihan berat.
Agave Nectar
Nektar agave baru-baru ini mendapatkan popularitas sebagai pengganti gula yang meningkatkan berat badan. Ini karena agave nektar diyakini memiliki indeks glikemik lebih rendah yang akan menghentikan siklus lonjakan gula darah yang berkontribusi untuk menambahkan lemak tubuh dan meningkatkan berat badan.
Namun, nektar agave mengandung tingkat tinggi fruktosa yang secara langsung berhubungan dengan berat badan. Menurut sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2002, konsumsi jangka panjang dari fruktosa menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Selanjutnya, ketika hati memetabolisme fruktosa, maka hati mulai memproduksi lemak melalui proses yang disebut lipogenesis. Madu mentah adalah pemanis yang sehat untuk diet daripada nektar agave dan mengandung rendah fruktosa.
Yogurt Rendah Lemak yang Mengandung Pemanis
Ketika kita mencoba untuk mengikuti diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan, banyak dari kita memilih mengkonsumsi yogurt rendah lemak untuk menghemat kalori. Tapi, beberapa jenis yogurt rendah lemak dapat membuat kita mendapatkan lebih banyak berat badan.
Ketika yogurt diproses untuk mengekstrak lemak, itu berarti yogurt akan kehilangan rasanya. Dengan demikian, dalam beberapa produk, tambahan gula ditambahkan untuk membuat yoghurt rendah lemak lebih lezat. Ketika ada lonjakan gula dalam aliran darah, beberapa di antaranya diubah menjadi energi dan sisanya disimpan sebagai lemak.
Jus Buah dan Smoothies
Jus buah dan smoothie komponen populer dalam diet untuk penurunan berat badan karena orang-orang percaya bahwa jus dan smoothies membuat kita berenergi dan segar. Namun, dengan jus buah, terkadang ditambahkan gula sebagai penambah rasa.
Selain itu, buah-buahan tertentu mengandung kadar tinggi kalori. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 1 buah alpukat mengandung 322 kalori dan 1 apel besar mengandung 116 kalori.
Tergantung pada jumlah buah kita masukkan ke dalam jus dan jumlah gula dan kalori masing-masing, yang mungkin benar-benar bisa menggagalkan diet Anda. Beberapa kandungan gula akan diubah menjadi energi, tetapi sisanya akan dikonversi menjadi lemak yang akan disimpan dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan dari waktu ke waktu.
Kacang
Karena kacang tinggi protein dan serat, sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah rasa lapar. Namun, kacang mengandung banyak kalori. Menurut USDA, 1 ons kacang mengandung 160 kalori.
Selanjutnya, kacang kemasan sering ditambahkan dengan madu dan cokelat. Dikombinasikan dengan kalori kacang , tambahan gula akan menyebabkan kenaikan berat badan.
Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam American Society for Nutrition menegaskan pentingnya mengkonsumsi kacang dalam jumlah tertentu karena penelitian sebelumnya menunjukkan kacang bisa mengancam kenaikan berat badan.
Granola
Granola adalah sarapan dan makanan ringan yang populer bagi para pelaku diet penurunan berat badan yang ketat. Serat yang tinggi menghambat nafsu makan dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Namun, produksi massal dari granola telah menurunkan kualitasnya. Granola yang beredar di pasaran rata-rata dibuat dengan beras dan tambahan gula. Hal ini membuat granola sangat tinggi kandungan lemak. Menurut USDA, 1 bar granola mengandung 132 kalori.
Selain itu, karena banyak granola yang diproduksi tidak mengandung susu atau buah, sehingga rasa granola ditingkatkan dengan gulatambahan yang tentunya menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan gula sebagai lemak yang terakumulasi.