DOKTERCANTIK.COM – Dewasa ini pergaulan seorang remaja semakin tidak mengenal batasan, entah itu batasan usia maupun jenis kelamin sehingga pergaulan bebas pun semakin tak terelakkan lagi. Bahkan orang tua kadang tak sanggup untuk menghentikan ini. Dengan banyaknya hal seperti demikian, salah satu dampaknya yaitu maraknya seks bebas di kalangan remaja pada jaman sekarang.
Dan yang akhirnya menjadi korban adalah perempuan. Jika sudah terjadi demikian, maka perempuan tersebut sudah dipastikan akan kehilangan segalanya mulai dari sekolah, masa remaja, hingga nama baik orag tua dan keluarga. Lalu agar mereka tak mengalami itu seringkali para remaja berpikiran pendek, yaitu dengan jalan menggugurkan janin tersebut atau yang biasa disebut dengan aborsi.
Di sinilah kesalahannya, banyak dari para pasangan muda-mudi tersebut yang menggugurkan janinnya dengan menggunakan obat-obatan maupun cara tradisional dikarenakan cukup efektif dan lebih murah dibandingkan pergi ke dokter. Namun apakah cara tersebut aman untuk dilakukan? Bagaimana dengan risiko jangka panjangnya? Itulah yang tak pernah terpikirkan oleh pasangan remaja tersebut.
Ketahuilah, bahwa ada banyak risiko yang akan terjadi pada pihak perempuan jika melakukan hal tersebut. Karena menggugurkan janin sesungguhnya harus melalui prosedur yang tepat dan benar. Selain itu kebersihan dari tempat juga perlu diperhitungkan, bukan hanya asal-asalan saja. Jika hal itu tidak diterapkan, ada banyak efek yang akan didapat oleh pihak perempuan, baik itu efek jangka panjang maupun jangka pendek.
Efek Jangka Pendek dari Aborsi
Efek jangka pendek yang akan didapat perempuan jika melakukan pengguguran janin atau aborsi tanpa prosedur yang benar :
1. Pendarahan hebat bahkan perkepanjangan
Pendarahan saat melakukan aborsi memang wajar terjadi, namun dibeberapa kasus terutama aborsi dengan cara tradisional, obat-obatan, maupun ilegal pendarahan ini dapat terjadi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan pasien mengalami pendarahan hebat yang berujung pada keselamatan nyawa pasien itu sendiri, sehingga memerlukan tindakan medis lebih lanjut.
2. Aborsi tidak sempurna
Penggunaan obat-obatan atau resep tradisional seringkali digunakan karena dianggap mudah dan praktis, namun sesungguhnya metode ini sangat memiliki risiko. Karena dengan menggunakan obat-obatan atau resep tradisional kadang masih meninggalkan sisa-sisa janin pada rahim tidak seperti jika menggunakan metode kuretase pada medis. Hal ini akan berdampak pada kehamilan berikutnya.
3. Rahim yang sobek (Uretine perforation) dan kerusakan leher rahim (Cervical lacerations)
Kesalahan pemijatan secara non medis dalam proses aborsi atau pengguguran rahim dapat mengakibatkan sobeknya rahim seseorang. Karena penekanan atau arah pemijatan yang salah. Pada kasus ini dapat menyebabkan kecacatan pada anak berikutnya.
4. Tekanan psikologis akibat merasa bersalah dan berdosa
Setelah janin berhasil digugurkan, seseorang kemudian akan merasa tertekan karena perasaan bersalah atau ketakutan akan dihantui oleh sang calon bayi.
Efek Jangka Panjang dari Aborsi
Efek jangka panjang yang akan diterima oleh perempuan yang melakukan aborsi atau pengguguran janin secara sembarangan atau non medis:
1. Peradangan pada daerah panggul
Peradangan pada panggul akibat aborsi dapat menyebabkan nyeri panggul dan pengroposan tulang panggul yang dapat menyebabkan kematian.
2. Menyebabkan risiko terkenanya beberapa penyakit kanker
Akibat dari pengguguran janin dapat menyebabkan penyakin kanker seperti kanker payudara karena ketidakseimbangan estrogen pada perempuan, kanker indung telur, kanker leher rahim dan kanker hati.
3. Infeksi pada rongga panggul
Infeksi pada rongga panggul ini merupakan rangkaian dari peradangan pada panggul.
4. Infeksi pada lapisan rahim
Hal ini terjadi karena kurang bersihnya sisa-sisa janin yang masih berada dalam rahim karena tidak dilakukannya kuretase.
“Calon Bayimu Juga Ingin Lahir Ke Dunia Ini Sepertimu Dulu, Maka Sayang dan Rawatlah Dia”