DOKTERCANTIK.COM – Saat ini, penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia. Karena itu ada baiknya kita mengetahui lebih dalam tentang penyakit ini sekaligus cara pencegahannya. Kesehatan merupakan harta utama dalam hidup, tanpa sehat tidak ada pengaktualisasian diri aktivitas yang bisa dilakukan dengan baik.
Untuk mengenal penyakit jantung koroner lebih jauh, simak penjelasan seputar definisi, gejala dan upaya pencegahan jantung koroner di bawah ini.
1. Apa itu penyakit jantung koroner?
Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Hal tersebut disebabkan oleh pembentukan plak di dinding arteri sehingga jantung tidak mendapatkan cukup darah
2. Gejala penyakit jantung koroner
Dikutip dari mediskus.com, gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah :
- Nyeri dada saat aktivitas (angina pectoris) dapat menjalar ke lengan kiri. Menurut penelitian, gejala ini lebih sering dialami oleh kaum pria.
- Sesak nafas saat melakukan aktivitas
- Nyeri rahang, nyeri punggung atau nyeri lengan terutama pada sisi kiri, baik selama aktivitas atau saat istirahat
- Palpitasi atau berdebar-debar (sensasi detak jantung yang cepat atau sangat kuat)
- Pusing, sempoyongan atau pingsan
- Kelelahan saat aktifitas atau bahkan saat istirahat, Jika nyeri dada lebih banyak terjadi pada pria, maka untuk gejala kelelahan ini lebih banyak dialami oleh wanita.
- Denyut jantung tidak teratur. Gejala ini biasanya terjadi saat olah fisik seperti olahraga atau kegiatan berat lainnya. Pada saat olah fisik tersebut terjadi peningkatan permintaan otot jantung terhadap nutrisi dan oksigen namun tidak bisa dipenuhi karena pembuluh darah yang menyempit karena plak dan timbunan kolesterol.
3. Kebiasaan yang memicu
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh kebiasaan hidup tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol, makanan yang memicu kolesterol tinggi, apalagi yang kadarnya tinggi adalah kolesterol jahat dan masalah kelebihan berat badan. Kebiasaan hidup tidak sehat itu memicu pembentukan plak pada dinding arteri. Penyebab lainnya adalah faktor keturunan. Penyakit ini bisa terjadi pada satu atau lebih anggota keluarga
4. Upaya pencegahan
Pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak mengalami penyakit ini adalah :
– Olahraga secara teratur
Tidak perlu olahraga yang rumit, cukup dengan jalan kaki atau pun lari selama 30 menit, minimal tiga kali seminggu. Aktifitas fisik ini akan mengurangi penimbunan lemak dan kalsium yang menghalangi asupan ke dalam jantung. Selain itu, usahakan untuk lebih banyak bergerak seperti berjalan kaki, menggunakan tangga.
– Mengonsumsi makanan yang merupakan antioksidan
Modernisasi kehidupan justru seiring dengan meningkatnya radikal bebas yang berbahaya bagi manusia. Asap rokok, polusi udara, polusi elektromagnetik yang berasal dari handphone dan gadget lainnya adalah sumber-sumber radikal bebas. Antioksidan dapat menangkap radikal bebas tersebut dan mencegahnya bereaksi. Zat antioksidan bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayur seperti pisang, kedelai, the hijau, bawang putih dan lainnya
– Kurangi merokok, atau sama sekali hentikan merokok
Rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
– Rutin mengecek kolesterol dan gula darah
Dengan mengetahui kadar kolesterol dan gula darah dapat membantu anda untuk menentukan treatment yang tepat. Terutama dalam menentukan makanan yang akan dikonsumsi.