Obesitas adalah fenomena yang sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada masyarakat dunia industri.
Obesitas atau lazim dikenal sebagai kegemukan adalah kelebihan lemak dalam tubuh yang umumnya tertimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya.
Obesitas atau kelebihan berat badan biasanya diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat. Kondisi ini dinilai berbahaya dan berdampak buruk bagi kesehatan karena obesitas akan memicu datangnya sejumlah penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes dan sejumlah penyakit berbahaya lainnya.
Selain itu, obesitas mempunyai sejumlah resiko serius bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
1. Gangguan pernapasan
Hal yang biasanya dialami penderita obesitas adalah sulitnya bernapas, dan napasnya cenderung pendek. Hal ini dikarenakan adanya lemak yang menumpuk di daerah dada dan leher sehingga membuat orang tersebut mengalami kesulitan dalam mengambil ataupun mengeluarkan udara untuk bernapas.
2. Permasalahan pada kulit
Obesitas memicu permasalahan pada kulit akibat beberapa faktor, salah satunya ialah perubahan hormon. Selain itu, timbunan lemak berlebih akan membuat kulit lebih melebar yang akhirnya menciptakan garis-garis halus. Di sisi lain, lipatan lemak membuat jamur dan bakteri tumbuh subur, dan ini bisa memicu infeksi.
3. Rasa nyeri pada persendian lutut
Orang dengan obesitas sering mengalami nyeri pada persendian dan otot kaki. Nyeri lutut yang tak kunjung sembuh dalam jangka panjang dapat memperburuk postur tubuh. Semua ini karena faktor kelebihan berat badan yang bisa menambah beban atau tekanan pada lutut dan pergelangan kaki.
4. Asam lambung naik
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa dipicu akibat kelebihan berat badan. Apabila hal tersebut terjadi, umumnya si penderita akan merasakan sensasi terbakar, rasa sakit dan tekanan di sekitar dada dan leher. Penyebabnya karena lemak menekan daerah lambung yang pada akhirnya akan membuat asam lambung menjadi naik.
5. Depresi
Obesitas juga bisa memicu depresi si penderita. Bahkan, walaupun tidak obesitas, orang yang sering berpikir jika dirinya gendut atau kelebihan berat badan juga cenderung lebih mudah stres. Hal ini karena perasaan rendah diri dan malu yang bercampur menjadi satu mendorong orang tersebut menjadi lebih mudah stres dan depresi.
6. Saat tidur suka mendengkur
Penderita obesitas akan meningkatkan risiko apnea tidur atau gangguan tidur yang identik dengan kondisi mendengkur. Hal ini dikarenakan jaringan lemak pada tubuh berkontribusi menyebabkan tidur mendengkur.
7. Sakit punggung
Tidak sedikit dari penderita obesitas yang mengeluhkan sakit punggung. Lemak yang menumpuk akan menambah beban tulang belakang. Apabila berat badan tidak diturunkan, nyeri punggung berkelanjutan dapat meningkatkan risiko patah tulang dari dalam.
8. Tekanan darah meningkat
Salah satu risiko serius yang harus dihadapi penderita obesitas adalah meningkatnya tekanan darah atau hipertensi. Banyak kasus dari penderita obesitas yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi dan akhirnya memicu terjadinya penyakit jantung.
9. Datang bulan tidak teratur
Datang bulan tidak teratur bisa diakibatkan karena faktor ketidakseimbangannya hormon. Sementara itu, ketidakseimbangan hormon umumnya dipicu oleh kondisi obesitas. Kelebihan lemak dapat mempengaruhi kinerja hormon yang membuatnya tidak berfungsi dengan normal.
10. Varises
Varises terjadi saat vena melebar yang diakibatkan karena melemahnya dinding pembuluh darah. Gumpalan pembuluh darah berwarna ungu atau biru menjadi pertanda munculnya varises. Selain karena faktor riwayat keluarga, varises juga bisa diakibatkan karena kelebihan berat badan atau obesitas.
###
Nah demikianlah sejumlah dampak dan resiko pada orang-orang yang mengalami obesita atau kegemukan. Jagalah pola makan yang sehat dan lakukan olahraga untuk menjaga kesehatan diri sendiri serta untuk mencegah terjadinya obesitas.