Leptospirosis: Penyakit Menular Paska Banjir

Leptospirosis - Penyakit Menular Paska BanjirSaat musim penghujan seperti yang melanda kita saat ini, sangat perlu untuk mewaspadai berjangkitnya aneka penyakit menular.

Selain demam berdarah, penyakit pasca banjir lainnya yang perlu diwaspadai adalah lestopirosis.

 

Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis bakteri patogen spiral yang termasuk dalam genus Leptospira yang disebut spirochete A.

Bakteri anaerob ini dapat ditularkan melalui urin atau jaringan beberapa hewan seperti tikus, rubah dan beberapa jenis hewan lainnya.

Bakteri spirochete A ini juga dapat menjangkiti manusia meskipun hanya melalui kontak dengan tanah atau air yang terinfeksi. Leptospirosis dapat terjadi di seluruh dunia, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, di daerah tropis maupun subtropis.

Gejala Leptopirosis

Gejala Leptospirosis dapat terdeteksi mulai dari 2 sampai 25 hari setelah terpapar bakteri ini. Leptospirosis biasanya menyerang organ tubuh manusia yang berhubungan dengan hati dan ginjal.

TERKAIT:  Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kulit Impetigo

Penyakit leptopisosis ini dikenal juga dengan istilah sindrom Weil dengan gejala infeksi seperti mata menguning (jaundice). Pasien dengan sindrom Weil juga dapat mengembangkan penyakit ginjal dan pada beberapa organ yang terkena dampak.

Penularan bakteri penyebab leptopirosis ini biasa melalui makanan, minuman, luka dan beberapa selaput lendir manusia (mata, hidung, sinus, dan mulut).

Tahapan Penyakit Leptopirosis

Leptopirosis dalam menginfeksi tubuh manusia melalui dua tahap seperti dibawah ini:

Tahap pertama

Pada tahapan pertama gejalanya leptopirosis tidak terlalu spesifik  dan gejalanya mirip dengan gejala flu biasa seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri mata diikuti dengan kondisi badan yang menggigil dan demam.

Mata berair dan kemerahan pada mata merupakan gejala dari leptopirosis. Gejala ini bisa terlihat jelas antara hari kelima hingga hari kesembilan setelah penderita terpapar bakteri spirochete A .

Tahap kedua

Pada tahap kedua ini dimulai pada gejala pertama sudah sedikit membaik, kemudian gejala awal akan kambuh dimana badan akan mengalami demam disertai kekakuan leher. Beberapa pasien dapat mengalami peradangan serius pada saraf mata, otak, tulang belakang (meningitis) dan pada beberapa saraf lainnya.

TERKAIT:  Cara Menghilangkan Stretch Mark Setelah Melahirkan

Rasa nyeri pada perut kanan bagian dan beberapa penyakit yang berhubungan dengan penyakit hati, paru-paru, ginjal dan jantung merupakan gejala yang kurang umum, namun pada beberapa pasien penderita leptopirosis dapat mengalami gejala tersebut.

Cara Mendiagnosis Leptospirosis

Cara mendiagnosa leptospirosis ini, biasanya dokter melakukan pemeriksaan darah. Jika dalam darah tersebut diketahui mengandung antibodi Leptospira yang sangat tinggi maka penderita dinyatakan positif menderita leptospirosis.

Pengobatan Leptopirosis

Cara pengobatan leptopirosis  yaitu dengan memberikan antibiotik dosis tinggi. Pengobatan antibiotik seperti doxycycline (Vibramycin, Oracea, Adoxa, Atridox) dan penisilin. ​​Pengobatan paling efektif ketika individu masih mengalami gejala tahap pertama.

Pada pasien sakit parah mungkin memerlukan rawat inap untuk diberikan Cairan Intravenous (Intravenous Fluids) IV  dan pengobatan dengan antibiotik.

TERKAIT:  9 Hal Penting Diketahui Sebelum Mengkonsumsi Suplemen

Pada penderita liver yang berat dan memanifestasilkan infeksi ginjal mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih intensif, dan terkadang dilakukan pengobatan dialisis (terapi pergantian ginjal).

Cara Mencegah Leptopirosis

Pencegahan leptopirosis dapat ditempuh dengan pemberian vaksin leptospirosis setiap setahun sekali terutama diawal memasuki musim hujan. Biasanya leptopirosis mewabah saat terjadinya banjir atau pada kondisi tertentu yang membuat kontak antara bakteri ini dengan manusia.

Leptopirosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan hati dan ginjal yang disebabkan oleh bakteri spirochete A dengan melalui perantara tikus, rubah dan beberapa hewan lainnya. Karena itu, leptospirosis juga dapat dicegah dengan mengurangi kontak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan hewan-hewan perantara tersebut.

Jaga kesehatan Anda!