DOKTERCANTIK.COM – Ada ribuan bahan kimia dalam produk kecantikan Anda, banyak yang langsung diserap ke dalam tubuh Anda yang tentunya dapat mengganggu sistem metabolisme. Ilmuwan memperkirakan seperdelapan dari 82.000 bahan dalam produk perawatan kecantikan adalah bahan kimia industri, termasuk pestisida yang dapat merupakan karsinogen dan racun bagi organ reproduksi.
Banyak dari bahan kimia sintetis yang mengiritasi kulit, bersifat endokrin dan bersifat karsinogenik. Untuk membantu konsumen dalam memilih produk perawatan kecantikan, berikut ini beberapa zat kimia yang berbahaya yang terdapat dalam produk kecantikan.
1. Paraben
Paraben banyak digunakan sebagai pengawet yang mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi dalam produk kosmetik. Paraben memiliki sifat yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Bahan kimia ini diserap melalui kulit dan telah diidentifikasi dalam sampel biopsi dari penderita tumor payudara.
Paraben dapat ditemukan di make up, body wash, deodoran, sampo dan pembersih wajah. Anda juga dapat menemukannya pada produk makanan dan farmasi.
2. Phthalates
Phthalates merupakan bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelembutan dari plastik. Phthalates terutama ada dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi seperti cat kuku, parfum, lotion, dan hair spray.
Bahan ini dikenal sebagai endokrin dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan cacat lahir serta gangguan reproduksi pada pria dan wanita.
3. Triclosan
Tricolsan banyak digunakan pada produk kimia antimikroba, yang juga merupakan zat yang bersifat endokrin disruptor, terutama memicu gangguan tiroid dan hormon reproduksi, dan iritasi kulit.
Studi meningkatkan kemungkinan bahwa triclosan berkontribusi membuat bakteri menjadi resisten antibiotik. Triclosan juga dapat ditemukan di pasta gigi, sabun antibakteri dan deodoran.
4. Natrium lauril sulfat (SLS) / natrium sulfat laureth (SLES)
Surfaktan ini dapat ditemukan di lebih dari 90 persen dari produk perawatan dan produk pembersih pribadi terutama yang menghasilkan busa. SLS yang dapat memicu iritasi kulit, paru-paru, dan mata. SLS berpotensi membentuk nitrosamin yang karsinogen jika dikombinasikan dengan bahan kimia lain.
Kombinasi ini dapat menyebabkan sejumlah masalah lain seperti gangguan ginjal dan kerusakan organ pernapasan. Bahan-bahan ini dapat ditemukan di sampo, body wash, pembersih, maskara dan produk perawatan jerawat.
5. Formaldehida
Formalin dan formaldehida merupakan pengawet yang digunakan dalam banyak produk kosmetik untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Bahan kimia ini dianggap sebagai karsinogen pada manusia oleh IARC (badan khusus yang meneliti mengenai karsinogen) dan telah dikaitkan dengan kanker hidung dan nasofaring.
Hal ini diketahui menyebabkan reaksi alergi kulit dan juga dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh. Zat ini dapat ditemukan pada cat kuku, body wash, conditioner, shampo, pembersih, eye shadow, dan cat kuku.
6. Toluena
Toluena merupakan bahan kimia yang berasal dari olahan minyak bumi atau tar batubara. Biasanya tertulis pada label sebagai benzena, toluol, phenylmethane, atau metilbenzen. Toluene adalah pelarut yang kuat yang mampu melarutkan cat dan thinner. Hal ini dapat mempengaruhi sistem pernapasan Anda, menyebabkan mual dan mengiritasi kulit Anda.
Ibu hamil harus menghindari paparan uap toluene karena dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada janin. Toluena juga telah dikaitkan dengan sifat toksisitas pada sistem kekebalan tubuh.
7. Glicol Propilen
Glicol propileb adalah alkohol organik yang diklasifikasikan sebagai iritan kulit dan penetrator. Bahan ini telah dikaitkan dengan masalah dermatitis serta gatal-gatal pada manusia meski dalam kadar hanya 2%.
Bahan ini dapat ditemukan dalam pelembab, tabir surya, produk make up, conditioner, sampo dan hair spray. Bahan kimia ini endokrin dan mudah diserap ke dalam tubuh yang juga dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu kanker dalam tubuh.
8. Mineral Oil
Bahan ini dapat ditemukan dalam banyak produk perawatan seperti baby oil, lotion tubuh, sabun dan makeup. Mineral oil adalah olahan minyak bumi yang dapat menutup pori-pori dan mengganggu kemampuan kulit untuk menghilangkan racun, menyebabkan jerawat, memperlambat fungsi kulit dan perkembangan sel, serta mengakibatkan penuaan dini.
Mineral oil ini berfungsi membantu dalam mempertahankan kelembaban. Selain krim kulit dan lotion, bahan ini juga digunakan pada suplemen kulit, foundation, dan makeup yang digunakan pada kulit kering.