Insomnia mungkin tidak asing di telinga kita. Ya, insomnia biasa kita kenal sebagai gangguan tidur. Jika normalnya seseorang tidur selama 7 hingga 8 jam sehari, insomnia membuat orang mendapatkan jam tidur yang sangat sedikit, bahkan tidak tidur sama sekali.
Akan tetapi, insomnia bukanlah semata-mata kurangnya tidur. Insomnia adalah gangguan tidur yang umumnya dialami seseorang secara berangsur-angsur selama beberapa hari.
Insomnia dapat dialami seseorang dalam skala ringan hingga berat. Dalam kasus ringan, insomnia hanya terjadi beberapa kali dalam setahun saat seseorang memiliki aktifitas yang mengakibatkan kurangnya jam tidur.
Namun dalam kasus yang berat, insomnia terjadi sangat sering dan perlu pengobatan yang cukup serius.
Faktor Penyebab Insomnia
Insomnia bukanlah penyakit yang dapat disepelekan. Berikut adalah beberapa penyebab insomnia:
- Jadwal tidur yang berbeda dengan kebanyakan orang. Misalnya bekerja di akhir pekan maupun bekerja di jam malam.
- Tidur terlalu cepat. Insomnia tidak hanya disebabkan oleh jam tidur yang sangat larut, namun tidur terlalu cepat dapat berpotensi membuat Anda bangun dan terjaga di tengah malam maupun jam saat orang masih tidur.
- Tidak adanya rutinitas sebelum tidur. Sebaiknya Anda memiliki rutinitas menjelang tidur yang dapat membuat Anda disiplin dalam hal jam tidur. Sepert membaca buku selama 30 menit, menggosok gigi, meditasi, dan lain sebagainya.
- Terlalu banyak mengonsumsi kafein di siang hari.
- Stres. Stres dapat membuat Anda gelisah dan sulit tidur.
- Memainkan gadget sebelum tidur. Kebiasaan ini memang cukup sulit dihindari bagi kebanyakan orang. Namun menatap layar laptop maupun handphone dalam membuat Anda sulit tidur dan memiliki kualitas tidur yang buruk.
- Menderita sakit pinggang hingga asam lambung yang menyebabkan Anda sulit tidur karena rasa nyeri.
- Mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping sulit tidur.
- Alergi. Alergi seperti gatal-gatal maupun gangguan pernapasan dapat membuat seseorang sulit tidur.
Beberapa hal tersebut dalam menjadi penyebab insomnia. Sebagai penyakit yang sebaiknya tidak dianggap enteng, insomnia dapat menyebabkan beberapa resiko pada kesehatan sebagai berikut.
Resiko Obesitas
Tidur secara tidak langsung sangat berpengaruh pada siklus pencernaan. Hormon ghrelin dan leptin yang membuat rasa lapar dan kenyang dapat dipengaruhi oleh kurangnya jam tidur maupun kualitas tidur yang buruk.
Kurangnya tidur dapat menyebabkan obat memproduksi lebih banyak hormon ghrelin yang meningkatkan rasa lapar.
Menurunnya Daya Ingat
Saat tidur, otak menghasilkan gelombang yang mempengaruhi daya ingat. Dengan tidak cukupnya tidur, kesehatan otak dapat terganggu, terutama dalam menjaga daya ingat yang baik.
Itulah sebabnya insomnia juga dapat membuat seseorang susah fokus saat beraktivitas.
Mudah Panik
Salah satu akibat buruk dari insomnia adalah seseorang dapat menjadi mudah panik bahkan paranoid. Saat kurang tidur, otak dan pikiran kita pun menjadi terganggu sehingga beresiko mudah berhalusinasi dan tidak fokus.
Beresiko Terserang Penyakit Serius
Tak sedikit beberapa penyakit serius disebabkan oleh insomnia. Beberapa contohnya adalah asam lambung, diabetes, ginjal hingga masalah pernapasan.
Mudah Emosi dan Marah
Menurut penelitian kesehatan, otak memiliki bagian yang disebut agmidala, yaitu yang mempengaruhi emosi seseorang.
Kurangnya tidur dapat menurunkan kinerja otak, sehingga dapat mempengaruhi bagian amigdala.
Hal ini menyebabkan tidak sedikit penderita insomnia yang emosinya menjadi sulit dikontrol, seperti mudah tersinggung dan marah.
Beresiko Merusak Kulit
Tidur bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel jaringan kulit, sehingga proses regenerasi kulit pun berjalan dengan baik.
Jika kurang tidur, tubuh pun terganggu untuk memproses regenerasi sel kulit sehingga beresiko merusak kesehatan kulits, seperti mudah munculnya penuaan dini dan jerawat.
**
Itulah beberapa penjelasan tentang penyebab dan akibat dari insomnia yang harus diwaspadai. Tidurlah dengan cukup dan pastikan kualitas tidur Anda terjaga dengan baik.