DOKTERCANTIK.COM – Anda hobi makan bakso dan mie instan? Rasanya kedua makanan ini sangat tidak asing di telinga kita semua. Keduanya seringkali dijadikan jajanan pengganjal perut atau bahkan pengganti nasi sebagai makanan pokok. Walaupun identik dengan kuah panas yang bisa menghangatkan badan, namun keduanya bisa dinikmati kapan saja oleh para penggemarnya, tidak peduli cuaca dan tempat.
Jika Anda salah satu konsumen bakso dan mie instan, Anda wajib membaca artikel ini, sebelum Anda menikmati kembali makanan kesukaan Anda tersebut dalam waktu dekat.
Kandungan dan Bahaya Bakso dan Mie Instan
Pembuatan bakso biasanya menggunakan daging berlemak tinggi yang dapat menyebabkan penyakit kolesterol. Rasa gurih dalam kuah bakso dikarenakan tambahan MSG. Bahan baku sausnya pun tidak jelas dan mengandung pengawet.
Beberapa penjual bakso memberi tambahan zat pengawet seperti borax yang sebenarnya merupakan antiseptik penghapus hama, zat antikarat, serta bahan gigi palsu, yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang karena memiliki sifat seperti racun yang menyerang seluruh jaringan tubuh, dan bisa memicu radang saluran pencernaan, penimbunan cairan dalam tubuh, hingga pengecilan hati.
Penambahan formalin pada bakso yang sebenarnya merupakan bahan pestisida, pengawet tekstil dan pembersih lantai, juga bisa menimbulkan bahaya seperti mual, perut panas, tekanan darah menurun, diare, sakit kepala, sakit perut, kejang, hingga koma. Bahkan dalam jangka panjang bisa merusak hati, jantung, ginjal, limpa, susunan syaraf pusat dan pancreas, serta memicu kanker.
Formalin tidak hanya bisa terkandung pada bakso, tapi juga ikan asin, tahu, mie basah, ikan segar, atau makanan-makanan yang memiliki masa kadaluarsa yang relatif singkat.
Mie instan terbuat dari tepung, minyak sayur, garam, dan bahan aditif seperti natrium polifosfat (pengemulsi), natrium karbonat dan kalium karbonat (pengatur asam), dan zat pewarna kuning (tartrazine). Sedangkan bumbunya mengandung banyak garam, cabe, dan MSG (monosodium glutamat) sebagai penguat rasa.
Terlalu sering mengkonsumsi mie instan bisa menyebabkan kanker, keracunan, pusing, sesak nafas, serta kerusakan jaringan otak, akibat menumpuknya zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh sehingga transmisi sinyal dalam otak menurun.
Ciri-ciri Bakso dan Mie Instan yang Tidak Sehat
Memang tidak semua bakso dan mie instan berbahaya. Anda harus jeli memperhatikan perbedaan bakso dan mie instan yang sehat dan yang tidak sehat.
Bakso tanpa formalin) bertekstur agak kasar dan tidak kenyal, berwarna abu-abu ataupun coklat, sedangkan bakso berformalin justru bertekstur halus dan kenyal seperti karet, bahkan jika dilempar ke lantai maka bakso tersebut akan memantul, serta mengeluarkan aroma yang menyengat. Selain itu, bakso berformalin bisa awet lebih lama, hingga mencapai 5 hari dalam suhu kamar.
Begitu pula dengan mie instan, semakin kenyal maka besar kemungkinan mie tersebut lebih banyak mengandung formalin atau borax.
Cara Mengkonsumsi Bakso dan Mie Instan yang Aman
Sebaiknya Anda teliti sebelum mengkonsumsi bakso dan mie instan di rumah atau pun dari penjual favorit Anda. Selain dengan memperhatikan perbedaan antara bakso dan mie instan yang sehat dan tidak sehat seperti di atas, maka yang harus Anda lakukan adalah:
- Hindari penyedap rasa berlebih seperti mecin.
- Sertakan sayuran serta banyak minum air putih, agar racun dalam tubuh segera keluar kembali.
- Jangan mengkonsumsi bakso dan mie instan kurang dari 3 hari sekali, agar racun tidak menumpuk.
- Banyak makan buah-buahan yang mengandung anti-oksidan.
**
Jadi, Anda tidak perlu khawatir. Tidak ada larangan mengkonsumsi bakso dan mie instan, asalkan Anda waspada dan displin demi kesehatan Anda sendiri. Selamat menikmati!