DOKTERCANTIK.COM – Seorang ibu pasti akan memberikan yang terbaik bagi anaknya, yaitu apapun yang bisa membuat sang anak menjadi sehat dan cerdas. Satu hal yang paling penting untuk diberikan pada bayi adalah nutrisi. Ketika dia sudah mendapat nutrisi yang tepat, maka tumbuh kembangnya pun akan berjalan optimal.
Siapa yang tak kenal madu? Cairan kental dan manis yang dihasilkan lebah ini memiliki nutrisi yang lengkap sehingga banyak dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, menambah energi, bahkan untuk mengobati penyakit.
Tahukah Anda, apa saja manfaat madu bagi bayi? Mari kita simak uraian berikut ini!
Kandungan Nutrisi pada Madu
Madu memiliki kandungan gizi yang sangat diperlukan oleh bayi, yaitu:
- Karbohidrat, berupa gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%) yang berguna untuk menambah energy bayi.
- Protein, walaupun prosentasenya relatif kecil, sekitar 2,6%, namun kandungan asam aminonya (esensial maupun non-esensial) cukup untuk memasok sebagian keperluan protein bayi.
- Vitamin, yaitu vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C yang sangat penting untuk daya tahan tubuh bayi.
- Mineral, seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur, yang jumlahnya mendekati yang terdapat dalam darah manusia.
- Zat Antibiotik, yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.
Manfaat Madu Bagi Bayi
Dengan kandungan nutrisinya yang istimewa, madu sangat bermanfaat bagi bayi, yaitu untuk:
1. Menurunkan Tingkat Morbiditas (Panas dan Pilek) dan Memperbaiki Nafsu Makan
Hasil penelitian Y. Widodo, seorang peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor, yang telah melakukan penelitian terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP), menunjukkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas dan memperbaiki nafsu makan.
Ini dkarenakan ternyata madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi, sedangkan gula hanya mengandung energi atau kalori, dan madu juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik.
2. Mengandung Faktor Pertumbuhan
Penelitian menunjukkan, stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan madu. Ini artinya bahwa madu mengandung faktor pendukung pertumbuhan, seperti pembentukan sel-sel baru.
3. Mengobati Demam
Caranya adalah dengan membuat madu dingin, yaitu menuangkan air terlebih dahulu ke dalam gelas baru menuangkan madu. Aduk dengan sendok berbahan plastik bukan dengan sendok berbahan besi. Setelah itu berikan air madu kepada anak.
Selain itu, madu juga bisa mencerdaskan otak, mengatasi kejang-kejang yang biasa dialami oleh bayi, gangguan pernapasan, menyuburkan rambut, mengatasi batuk dan sembelit.
Cara Memberikan Madu pada Bayi
Untuk mencegah terjadinya alergi, karena organ-organ pencernaan bayi masih sangat sensitif, sebaiknya bayi hanya mengkonsumsi ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan, atau sekurang-kurangnya 4 bulan, barulah setelah itu bayi boleh diberikan makanan/minuman pendamping ASI.
Untuk pemberian madu pada bayi, usia yang tepat masih menjadi perdebatan. Tapi umumnya disarankan madu diberikan setelah bayi berusia satu tahun. Ini dilakukan untuk menghindari terjangkit penyakit botulisme.
Untuk mendapatkan manfaatnya, sebaiknya berikan madu secara teratur pada bayi. Pemberian 2-3 sendok makan madu 2x sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh bayi. Buatlah madu dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh, dan sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan.
Saat ini bahkan sudah banyak diproduksi makanan dan minuman bayi yang mengandung madu, seperti dalam susu formula, sereal, biskuit, dan produk-produk khusus madu yang telah dicampur dengan suplemen lain seperti sari kurma, propolis dan minyak zaitun.