DOKTERCANTIK.COM – Deodoran adalah kebutuhan penting bagi manusia, dengan jumlah konsumsi yang menghabiskan sekitar $18 miliar per tahun di AS. Dari banyak jenis dan merk deodoran yang tersebar di pasaran, tentu akan membingungkan bagi anda untuk menemukan satu rpduk yang cocok.
Anda tidak hanya harus berpikir tentang berbagai jenis produk dan berbagai variasinya, tetapi juga tentang bagaimana deodorant tersebut cocok pada tubuh Anda. Kami berbagi tips dan cara memilih dedodoran yang baik dan cocok untuk kulit anda. Simak ulasannya.
1. Ketahui perbedaan antara deodoran dan antiperspirant
Deodoran mengurangi bau dengan menghilangkan bakteri dalam keringat, sementara antiperspirant mengurangi keringat dengan menghentikan kelenjar keringat dan menjaganya agar tidak berlebihan.
2. Pertimbangkan deodoran yang tepat
Jika keringat bukanlah masalah utama yang anda hadapi dan hanya ingin menghilangkan atau mengontrol bau badan maka deodorant adalah pilihan terbaik.
3. Pertimbangkan antiperspirant yang tepat
Beberapa orang memiliki keringat berlebihan, meskipun ini hanya suatu kondisi medis pada sekitar 2% dari populasi di dunia. Namun, atlet dan orang lain yang berkeringat lebih banyak mungkin merasa deodoran saja tidak cukup.
Antiperspirant memiliki kekurangan. Meskipun para peneliti tidak yakin persis bagaimana hal ini terjadi, aluminium dalam antiperspirant dapat menyebabkan noda kuning pada pakaian. Ada juga kemungkinan bahwa antiperspirant bisa menyebabkan tubuh Anda mulai memproduksi keringat berlebih karena kelenjar keringat tertentu yang diblokir.
4. Pertimbangkan produk kombinasi
Sekarang ini telah tersedia kombinasi antiperspirant/deodoran yang bisa anda jadikan sebagai pilihan utama. Anda bisa mendapatkan manfaat terbaik dari kombinasi ini tapi bersiaplah karena kombinasi produk ini juga memiliki kelemahan.
5. Memahami risiko kesehatan yang ditimbulkan
Selama bertahun-tahun, ada banyak rumor tentang risiko kesehatan yang berhubungan dengan antiperspirant dan deodoran, termasuk bahwa kedua produk ini menyebabkan kanker payudara dan penyakit Alzheimer. Kekhawatiran ini dihubungkan dengan adanya keberadaan aluminium dalam antiperspirant.
Para peneliti di National Cancer Institute dan Food and Drug Administration telah menentukan bahwa tidak ada bukti untuk menyimpulkan bahwa produk ini menyebabkan kanker payudara. Para ilmuwan juga tidak menemukan bukti kuat untuk mengasosiasikan antiperspirant atau deodoran dengan penyakit Alzheimer.
6. Memahami label
FDA mengatur kadar antiperspirant dan deodoran, bahwa antiperspirant mengurangi keringat sebesar 20% untuk pemakaian deodoran biasa dan 30% untuk deodorant ekstra.
7. Pertimbangkan padatan, roll-ons, dan semprotan
Warga Amerika cenderung memilih padatan dan roll-ons, sedangkan semprotan menempati setengah dari seluruh penjualan deodoran di seluruh dunia. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan produk yang tepat untuk Anda.
Banyak roll-ons yang menciptakan kondisi lembab yang mungkin membuat beberapa orang tidak nyaman. Padatan akan terasa lebih kering, dan sering mengandung bahan-bahan menenangkan untuk melawan iritasi. Namun, sulit untuk menghindari noda deodoran padat pada pakaian. Deodoran semprotan akan cepat kering dan bertahan lebih lama dari roll-ons dan padatan, tetapi biasanya akan lebih mahal daripada produk lainnya.
8. Pertimbangkan kandungan wewangian dalam produk
Jika Anda mencukur ketiak, daerah kulit ini bisa sangat sensitif. Bahan tertentu pada deodoran dapat memperburuk masalah ini. Baca daftar bahan dengan sangat hati-hati jika Anda cenderung memiliki kulit kering atau sensitif.
Sama seperti deterjen, parfum, dan produk lainnya, deodoran sering mengandung wewangian, yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan reaksi yang mirip dengan alergi. Banyak produk juga mengandung alkohol sebagai propelan dan / atau agen antimikroba. Ini juga dapat menjadi masalah untuk mereka yang memiliki kulit kering atau sensitif.
9. Cari merk alami
Banyak orang lebih suka menggunakan deodoran alami untuk menghindari bahan-bahan buatan yang mungkin dapat mengganggu proses berkeringat alami pada tubuh. Seperti semua produk, deodoran alami memiliki berbagai tingkat keberhasilan.
Anda harus bereksperimen untuk menemukan produk mana yang bekerja efektif untuk Anda. Namun, banyak orang menemukan bahwa deodoran roll-ons dan semprotan bekerja lebih baik daripada deodoran stick.
10. Buatlah deodoran sendiri
Minyak tumbuhan dan ekstrak tanaman tertentu telah terbukti memiliki efek antimikroba. Minyak ini dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan yang mudah didapat lainnya. Coba menggabungkan padatan seperti cocoa butter atau shea butter dengan minyak termasuk thyme, rosemary, atau lavender. Baking soda juga merupakan bahan yang umum dalam deodoran buatan sendiri.